Wednesday, November 23, 2011

Toga dan Wisuda


Jam 5 pagi aku sudah benar-benar bangun. Meski sebenarnya aku semalam tidak bisa benar tidur. Aku ga tahu itu bagaimana bisa terjadi,namun yang jelas ada di otakku bahwa aku tidak mau kesiangan ataupun ketinggalan acara hari ini.Titik.

Berkali-kali aku tidur dan terbangun hanya untuk melihat jarum jam di dinding kamarku. Aku mau memastikan bahwa aku tidak kesiangan dihari ini.

Setelah benar kulihat jarum jam menunjuk angka 5, aku baru benar-benar membuka mata dan memaksa tubuhku untuk beranjak dari pelukan bantal guling dan balutan selimut hangatku. Perlahan-lahan kuraih handuk dan kupaksa kakiku untuk melangkah ke kamar mandi.

Dan sekarang, celana panjang hitam, kemeja putih bersih, dasi kupu-kupu dan sepatu kantor, semua sudah terpasang di tubuhku. Dengan sedikit merapikan rambut dan semprotan parfum kesayangan, aku siap melangkah memulai hari ini. Semua kupersiapkan sendiri.

5 menit kemudian aku sampai ditempat acara dimulai. Segera ku kenakan jubah pelengkap dan asesoris lain di tempat parkiran. Dan sekarang aku tengah berjalan menuju kumpulan manusia dengan seragam yang sama denganku.

Tengok kanan tengok kiri, tak lagi ku jumpai orang yang mengenalku. Diantara 1600an orang. Demikian pula aku tak ada yang kenal dengan mereka. Tragis.

Setelah 1jam menunggu, akhirnya kami semua digiring ke sebuah ruangan besar yang memang telah dipersiapkan untuk kami. Berbaris dan akhirnya menempati tempat duduk sesuai dengan nomor urut yang telah diberikan pada kami. Dibutuhkan waktu 1 jam lagi untuk memastikan semua peserta benar-benar siap mengikuti acara.

Meski melelahkan, namun kami harus mengikuti prosesi ini sebagai akhir dari perjalanan sebagai mahasiswa. Dan juga kebanggaan bagi orangtua kami.

Dan akhirnya prosesi pun dimulai. Begitu acara dibuka secara resmi oleh rektor, nama kami langsung dipanggil satu persatu. Mahasiswa perwakilan fakultas terlebih dipanggil dan menerima penyerahan ijasah langsung dari bapak rektor. Aku sendiri menempati urutan bangku agak didepan, jadi tak lama kemudian namaku dipanggil.

Setelah menerima ijasah dan menuruni tangga panggung acara, benar saja, orang tuaku melambai-lambaikan tangan diantara orangtua mahasiswa yang lain. Namun aku bias dengan jelas melihatnya. Aku tau mereka pasti ada rasa bangga. Aku hanya bisa melambaikan balik tanganku pada mereka. Ucapan selamat tertulis melalui sms di HP ku yang aku selipkan diantara baju Toga.

Aku pun sebenarnya merasa lega, karena lepas dari beban hidup yang selama ini terasa memberatkan bagiku. Dan bagi orangtuaku, aku yakin mereka juga bangga,sekaligus lega karena semua biaya yang dikeluarkan sudah terbayar dengan ijasah Sarjana yang kupersembahkan bagi mereka.

Dan kini, namaku bertambah panjang karena aku berhak menyandangnya. Prestise yang sebenarnya ga begitu penting. Bagaimana tidak, lihat saja para pejabat KPK di negeri ini, mereka selalu menyembunyikan title gelar mereka setiap kali berbicara didepan public.

Yah, meski begitu, apapun itu sekarang, aku berhak akan itu dan memilikinya. Thanks GOD. Semua ini berkatMu saja.

Setelah acara bla bla bla dan bla.. akhirnya semua prosesi selesai kami jalani. Ucapan selamat bagi orang-orang didekat kami melantun dengan sendirinya. Sebuah kelegaan yang sebelumnya tidak pernah aku rasakan.

Acara terakhir kami adalah acara foto-foto bersama keluarga dan teman. Lha karena teman seangkatanku tak ada satupun disana, ya aku Cuma foto-foto ma keluarga saja. Jepret sana jepret sini sampai bosan. Dan akhirnya acara kami lanjut dengan makan-makan bersama disebuah warung makan.

24 November 2011

0 komentar:

Post a Comment

Kirimkan Komentar Anda Sepuasnya Ke Bloger ini.